PALANGKARAYA, Pnet – Baru-baru ini Universitas Palangka Raya bekerjasama dengan Universitas Hokkaido Jepang, sebagai bagian dalam “Wild Fire and Carbon Management Project” telah melakukan uji coba sensor pemantau groundwater (air tanah) di sekitar sungai Kahayan.
Ronny Teguh, dosen dari Fakultas Teknik sekaligus peneliti yang tergabung dalam tim menjelaskan, saat ini tujuan penelitian adalah untuk memantau data ketinggian air (water tabel) sungai Kahayan, baik di waktu kemarau maupun di waktu musim penghujan. “Penelitian ini merupakan bagian dari monitoring ketinggian air di lahan gambut,” kata Ronny.
Pemegang gelar Ph.D dalam bidang Wireless Sensor Networks dari Universitas Hokkaido ini mengatakan, dalam kehidupan nyata teknologi ini dapat dijadikan acuan pengambilan keputusan secara cepat jika terjadi perubahan pada permukaan air tanah dan sungai karena setiap laporan yang masuk melewati melalui jalur GSM atau GPRS dalam bentuk paket data secara simultan dan real time.
Alat sensor pemantau ketinggiannya juga dapat bertahan selama 3 tahun tanpa harus melakukan pergantian sumber daya. Hanya saja, teknologi ini sedikit mahal namun masih tetap terjangkau, katanya lebih lanjut.
Ikut tergabung dalam tim peneliti pemantau groundwater adalah Hidenori Takahashi, yang juga ahli hidrologi gambut yang juga dari Universitas Hokkaido Jepang. Didampingi beberapa asisten yang ikut membantu demi kelancaran penelitian.
Rencananya, hasil penelitian juga akan dipresentasikan dan juga dibuat seminarnya di tingkat internasional sehingga dapat disosialisasikan dan direalisasikan secara luas di negara lain. (MJ/News)